Suara hati

Sesekali aku dengari suara-suara mereka

Macam langau bahasanya

Sikit pon tak kufahami

Ku tajamkan lagi pendengaran ini

Macam kicauan burung pulak bunyinya

Tak langsung ku mengerti

Lantas aku merendah diri 

Keyakinan ku kian luntur

Tuhan, inikah tuah ku

Tuhan, inikah hikmah ku

Ku adu pada teman taulan

Mereka sibuk mengejar impian

Ku adu pada sang guru

Mereka tak dapat putuskan apa-apa

Ku adu pada si kekasih hati

Hanya belaian dan pujukan yang menenangkan jiwa

Ku adu pada pokok

Hanya lambaian yang menyindir

Ku adu pada ombak

Hanya deruan yang menggentarkan rasa

Ku adu pada bulan

Hanya.. kosong..

Ku tatap wajah kecil dalam dakapan

Apakah nanti kau akan faham

Apakah nanti kau akan mampu

Apakah nanti kau akan kuat

Dengan setiap liku duka hidupmu kelak

Sedangkan ibumu juga hampir patah lumpuh

Sedangkan ibumu juga tak pernah faham perih dunia

Sedangkan ibumu juga menumpahkan air mata

Aku bersyukur

Wajah kecil itu sedikit sebanyak

Memberiku kekuatan

Meredakan sesak dadaku

Melapangkan sesak otakku

Mengingatkan aku kepada Maha Pencipta

Alhamdulillah

Engkau telah menciptakan sesuatu yang amat indah untukku

Di saat aku mengharungi dugaan dunia-Mu

Maka ku adu pada-Mu

Berikan aku kekuatan jasad

Berikan aku kekentalan nurani

Berikan aku ketaqwaan hakiki

Sesungguhnya hanya Engkau yang tahu hikmah setiap ketentuan itu

Janganlah kau palingkan imanku terhadap-Mu
Kerana aku adalah hamba yang sentiasa menagih simpati-Mu